[JAKARTA] Bangsa yang besar
adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Hal itu menjadi
kekuatan bagi sutradara Hanung Bramantyo atas jasa sang proklamator kemerdekaan
Republik Indonesia, Soekarno untuk mengangkat kisahnya kedalam film layar
lebar. Sosoknya dinilai mempunyai andil besar terhadap negeri ini.
”Masyarakat Indonesia seolah lupa bahwa kita mempunya sosok yang berjasa pada negeri ini. Anak muda sekarang idolanya lebih banyak dari negeri seberang seperti Korea, Amerika, atau Thailand dan lainnya. Inilah yang menjadi alasan saya mengangkat Soekarno ke film karena melihat jasanya bagi bangsa Indonesia," katanya di Four Season Jakarta, Rabu (8/5).
Suami dari Zaskia Adya Mecca itu ingin membuat replika sebagai penghargaan sekaligus mengangkat sisi kepahlawanan Bung Karno yang ketika masih berusia 24 tahun sudah memiliki mimpi besar, yakni kemerdekaan Indonesia.
Film ”Soekarno : Indonesia Merdeka!”, garapannya memasuki proses syuting. Film yang mengisahkan sosok Soekarno muda yang mulai hidup dari penjara ke penjara hingga membawa Indonesia menuju kemerdekaan itu rencananya selesai dan dirilis pada akhir tahun ini.
Film ”Soekarno: Indonesia Merdeka” akan dibintangi oleh Ario Bayu yang berperan sebagai Soekarno, Lukman Sardi sebagai Muhammad Hatta, Maudy Koesnaedi (Inggit), Tika Bravani (Fatmawati) dan Tanta Ginting (Syahrir).
Film produksi MVP Pictures ini diproduseri oleh Raam Punjabi yang juga optimis dapat selesai dan tayang sebelum 2014 agar tidak dianggap sebagai bagian kepentingan pihak tertentu.
Bisa dibilang film Soekarno ini merupakan film kolosal yang melibatkan sekitar hingga 3.000 pemain, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa dari berbagai kalangan yang berbeda beragam etnis dan suku. Demi syuting film Soekarno, Hanung pun membangun lokasi baru untuk memenuhi gambar film terbarunya itu.
Ia pun membuat set lokasi di kawasan Klaten, Jawa Tengah. Menurutnya komplek pabrik gula Gondang di Klaten, Jawa Tengah cocok dijadikan tempat perjuangan film ini. Hal itu juga termasuk rumah dari Bung Hatta, Syahrir, dan rumah Pengangsaan yang terpaksa harus dibangun kembali demi mendapatkan suasana yang tepat dan sesuai.
Dikatakan, hampir 40 persen kebutuhan gambar film terbarunya itu diambil di Klaten. Sisanya, syuting dilakukan di Ambarawa, Semarang, Surabaya, Jakarta dan Bogor. Film ”Soekarno: Indonesia Merdeka!” mengambil latar cerita kehidupannya di tahun 1920an hingga kemerdekaan Republik Indonesia.
Romantisme kehidupan Soekarno bersama ibu Inggit dan Fatmawati juga akan mewarnai ceritanya termasuk perjuangan mereka untuk mewujudkan Indonesia Merdeka.
Film yang menelan biaya sekitar Rp 20 milliar itu, sang sutradara harus bekerja ekstra keras. Sebelumnya Hanung sudah memiliki pengalaman membuat film penggambaran seorang tokoh besar lewat Sang Pencerah (2010). Tapi baginya layar lebar tersebut jauh berbeda dari Soekarno yang menurutnya membutuhkan waktu 2 sampai 3 tahun untuk dirampungkan.
Menurutnya, film ini sudah seperti film pertamanya. Makanya Hanung ingin film Soekarno bisa menjadi sesuatu dan bukan soal materi. [H-15]
”Masyarakat Indonesia seolah lupa bahwa kita mempunya sosok yang berjasa pada negeri ini. Anak muda sekarang idolanya lebih banyak dari negeri seberang seperti Korea, Amerika, atau Thailand dan lainnya. Inilah yang menjadi alasan saya mengangkat Soekarno ke film karena melihat jasanya bagi bangsa Indonesia," katanya di Four Season Jakarta, Rabu (8/5).
Suami dari Zaskia Adya Mecca itu ingin membuat replika sebagai penghargaan sekaligus mengangkat sisi kepahlawanan Bung Karno yang ketika masih berusia 24 tahun sudah memiliki mimpi besar, yakni kemerdekaan Indonesia.
Film ”Soekarno : Indonesia Merdeka!”, garapannya memasuki proses syuting. Film yang mengisahkan sosok Soekarno muda yang mulai hidup dari penjara ke penjara hingga membawa Indonesia menuju kemerdekaan itu rencananya selesai dan dirilis pada akhir tahun ini.
Film ”Soekarno: Indonesia Merdeka” akan dibintangi oleh Ario Bayu yang berperan sebagai Soekarno, Lukman Sardi sebagai Muhammad Hatta, Maudy Koesnaedi (Inggit), Tika Bravani (Fatmawati) dan Tanta Ginting (Syahrir).
Film produksi MVP Pictures ini diproduseri oleh Raam Punjabi yang juga optimis dapat selesai dan tayang sebelum 2014 agar tidak dianggap sebagai bagian kepentingan pihak tertentu.
Bisa dibilang film Soekarno ini merupakan film kolosal yang melibatkan sekitar hingga 3.000 pemain, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa dari berbagai kalangan yang berbeda beragam etnis dan suku. Demi syuting film Soekarno, Hanung pun membangun lokasi baru untuk memenuhi gambar film terbarunya itu.
Ia pun membuat set lokasi di kawasan Klaten, Jawa Tengah. Menurutnya komplek pabrik gula Gondang di Klaten, Jawa Tengah cocok dijadikan tempat perjuangan film ini. Hal itu juga termasuk rumah dari Bung Hatta, Syahrir, dan rumah Pengangsaan yang terpaksa harus dibangun kembali demi mendapatkan suasana yang tepat dan sesuai.
Dikatakan, hampir 40 persen kebutuhan gambar film terbarunya itu diambil di Klaten. Sisanya, syuting dilakukan di Ambarawa, Semarang, Surabaya, Jakarta dan Bogor. Film ”Soekarno: Indonesia Merdeka!” mengambil latar cerita kehidupannya di tahun 1920an hingga kemerdekaan Republik Indonesia.
Romantisme kehidupan Soekarno bersama ibu Inggit dan Fatmawati juga akan mewarnai ceritanya termasuk perjuangan mereka untuk mewujudkan Indonesia Merdeka.
Film yang menelan biaya sekitar Rp 20 milliar itu, sang sutradara harus bekerja ekstra keras. Sebelumnya Hanung sudah memiliki pengalaman membuat film penggambaran seorang tokoh besar lewat Sang Pencerah (2010). Tapi baginya layar lebar tersebut jauh berbeda dari Soekarno yang menurutnya membutuhkan waktu 2 sampai 3 tahun untuk dirampungkan.
Menurutnya, film ini sudah seperti film pertamanya. Makanya Hanung ingin film Soekarno bisa menjadi sesuatu dan bukan soal materi. [H-15]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar